Kalkulator Torsi Pengencangan Baut
Hitung torsi yang dibutuhkan untuk mencapai preload baut yang tepat
Parameter Perhitungan
Berdasarkan ISO 898, ASME B1.1, dan VDI 2230
Hasil Perhitungan
—
—
—
—
Pedoman Pengetatan:
Cara Kerja Kalkulator
Standar Referensi
Standar Internasional:
- VDI 2230:2015 – Perhitungan sistematis sambungan baut dengan tegangan tinggi
- ISO 898-1 – Sifat mekanis pengencang – Baut, sekrup dan kancing
- ASME B1.1 – Ulir Sekrup Inci Terpadu
- DIN 946 – Hubungan torsi-beban awal untuk pengencang berulir
- ECSS-E-HB-32-23A – Buku Panduan Pengencang Berulir (ESA)
Rumus Torsi Dasar
Torsi pengencangan yang dibutuhkan dihitung menggunakan:
dimana:
- T — torsi pengencangan (N·m)
- k — koefisien torsi (biasanya 0,15-0,25)
- F — gaya preload yang diinginkan (N)
- D — diameter baut nominal (m)
Perhitungan Gaya Preload
Gaya preload ditentukan oleh:
dimana:
- σ_y — kekuatan luluh material baut (MPa)
- Sebagai — luas tegangan tarik (mm²)
- pemanfaatan — persentase kekuatan luluh yang digunakan
Faktor K (Koefisien Torsi)
Faktor k bergantung pada gesekan ulir dan permukaan bantalan:
- Kering/tidak terlumasi: k = 0,20-0,25
- Diolesi sedikit minyak: k = 0,15-0,18
- Molibdenum disulfida: k = 0,10-0,12
- Lapisan PTFE: k = 0,08-0,10
Kelas Kekuatan Baut
Kelas baut metrik menunjukkan kekuatan tarik dan luluh:
- Kelas 8.8: Tarik 800 MPa, hasil 640 MPa
- Kelas 10.9: Tarik 1000 MPa, hasil 900 MPa
- Kelas 12.9: Tarik 1200 MPa, hasil 1080 MPa
Pertimbangan Penting
- Selalu gunakan alat torsi yang terkalibrasi
- Bersihkan benang sebelum perakitan
- Terapkan torsi secara bertahap untuk sambungan kritis
- Pertimbangkan relaksasi torsi pada sendi lunak
- Memperhitungkan torsi yang berlaku pada mur pengunci
- Putar kembali torsi setelah pengaturan awal jika diperlukan
Faktor Keamanan
- Beban statis: 75-85% hasil khas
- Beban dinamis: Direkomendasikan hasil 50-65%
- Keselamatan kritis: Diperlukan analisis tambahan
- Baut yang digunakan kembali: Kurangi torsi sebesar 10-20%
Contoh Penggunaan & Panduan Pemilihan Nilai
Contoh 1: Sambungan Flensa Pompa
Skenario: Menghubungkan pompa ke motor dengan pelindung kopling
- Ukuran Baut: M12
- Nilai: 8.8
- Pelumasan: Diolesi sedikit minyak
- Muatan awal: 75% (standar)
- Jenis Sendi: Keras (baja ke baja)
- Metode: Kunci torsi manual
- Hasil: 78 N·m (58 kaki·lb)
- Catatan: Kencangkan dengan pola silang
Contoh 2: Flensa Bejana Tekan
Skenario: Saluran uap bertekanan tinggi dengan paking spiral
- Ukuran Baut: M20
- Nilai: 10.9
- Pelumasan: Molibdenum disulfida
- Muatan awal: 85% (kinerja tinggi)
- Jenis Sendi: Lembut (dengan paking)
- Metode: Tensioner hidrolik
- Hasil: 340 N·m (251 kaki·lb)
- Kritis: Ikuti urutan ASME PCC-1
Contoh 3: Baut Kepala Mesin
Skenario: Rakitan kepala silinder mesin otomotif
- Ukuran Baut: M10
- Nilai: 12.9
- Pelumasan: Oli mesin
- Muatan awal: 90% (maksimum)
- Jenis Sendi: Lubang sadap
- Metode: Torsi + sudut
- Hasil: 65 N·m + putaran 90°
- Catatan: Aplikasi torsi-ke-hasil
Cara Memilih Nilai
Pemilihan Mutu Baut
- Kelas 4.6/Kelas 2:
- Aplikasi non-kritis
- Hanya beban ringan
- Opsi biaya rendah
- Kelas 8.8/Kelas 5:
- Teknik umum
- Pilihan paling umum
- Rasio kekuatan/biaya yang baik
- Kelas 10.9/Kelas 8:
- Aplikasi kekuatan tinggi
- Beban dinamis
- Jumlah baut dapat dikurangi
- Kelas 12.9:
- Kekuatan maksimum
- Aplikasi kritis
- Diperlukan penanganan khusus
Pemilihan Pelumasan
- Kering (k=0,20): Hasil yang tidak konsisten, hindari jika memungkinkan
- Minyak Ringan (k=0,15): Pilihan standar, konsisten
- Pasta Molibdenum (k=0,10): Beban tinggi, baja tahan karat
- PTFE (k=0,08): Gesekan terendah, preload presisi
- Anti-seize: Gunakan faktor k yang ditentukan oleh produsen
Panduan Pemilihan Preload
- Hasil 50%:
- Peralatan bergetar
- Sering dibongkar
- Komponen aluminium
- Hasil 75%:
- Sambungan statis standar
- Rakitan baja
- Sebagian besar aplikasi
- 85-90% Hasil:
- Sendi kritis
- Tidak diperbolehkan melakukan pemisahan sendi
- Hanya untuk aplikasi rekayasa
Pertimbangan Jenis Sendi
- Sendi Keras:
- Kontak logam ke logam
- Relaksasi minimal
- Nilai torsi standar berlaku
- Sendi Lunak:
- Gasket, O-ring hadir
- Harapkan relaksasi 10-20%
- Mungkin perlu diretorsi
- Lubang yang Disadap:
- Periksa keterikatan ulir (min. 2×D)
- Waspadalah terhadap bottom-out
- Pertimbangkan helicoil untuk aluminium
Urutan Pengencangan
- Pola 4 baut: Pola silang (1-3-2-4)
- Pola 6 baut: Pola bintang
- Flensa melingkar: 180° berlawanan, lalu 90°
- Beberapa lintasan: 30% → 70% → 100% → verifikasi
- Flensa besar: Gunakan metode lama ASME PCC-1
📘 Panduan Lengkap: Kalkulator Torsi Pengencangan Baut
🎯 Apa Fungsi Kalkulator Ini
Kalkulator ini menentukan torsi pengencangan yang diperlukan untuk pengencang berulir guna mencapai gaya beban awal yang tepat.
Penting untuk memastikan keandalan dan keamanan sambungan baut di semua industri.
🌍 Memahami Standar VDI 2230 dan ISO 898
VDI 2230:2015 adalah arahan Jerman "Perhitungan sistematis sambungan baut bertekanan tinggi". Dokumen paling komprehensif dan diakui di seluruh dunia untuk menghitung sambungan baut. Digunakan dalam penerbangan, otomotif, dan pembangkit listrik.
ISO 898-1: Kelas Kekuatan Baut
Mendefinisikan sifat mekanis pengencang dengan penunjukan XY:
- 4.6: Kekuatan luluh 240 MPa (baja biasa)
- 8.8: Kekuatan luluh 640 MPa (kekuatan tinggi standar)
- 10.9: Kekuatan luluh 900 MPa (kekuatan tinggi)
- 12.9: Kekuatan luluh 1080 MPa (kekuatan ultra tinggi)
Prinsip Inti
Baut harus diregangkan terlebih dahulu hingga mencapai kekuatan luluh 75-90%. Hal ini memastikan:
- Sambungan tetap tertutup rapat (tidak ada celah)
- Menangani beban variabel (tidak mengendur)
- Distribusi beban yang merata antar baut
💼 Aplikasi Dunia Nyata
1️⃣ Perakitan Flensa
Pipa DN200, tekanan 16 bar. 12 baut M16, kelas 8.8. Kalkulator menentukan: 130 N·m per baut. Kencangkan dengan kunci torsi dengan pola silang.
2️⃣ Pemasangan Peralatan Kritis
Pemasangan girboks ke rangka. Baut M20, kelas 10.9. Torsi yang dibutuhkan: 420 N·m. Kencangkan dalam 3 lintasan: 30% → 70% → 100%.
3️⃣ Perbaikan Peralatan
Penggantian paking kepala silinder kompresor. Stud M12, kelas 8.8. Torsi: 68 N·m. Kencangkan dari tengah ke luar dengan pola spiral.
4️⃣ Kontrol Kualitas Perakitan
Periksa kekencangan setelah pemasangan. Ukur torsi breakaway. Torsi nominalnya harus 80-100%. Jika kurang, baut kendur, perlu dikencangkan kembali.
📊 Contoh Praktis: Sambungan Flange Pompa
Aplikasi: Flensa DN150, PN25
- 8 baut M16, kelas 8.8
- Gasket: komposit grafit
- Pelumasan: pasta grafit
Dihitung: 95 N·m per baut
Pengencangan: Pola silang, 3 lintasan (30→70→100%)
Hasil: Sambungan tertutup rapat, tidak ada kebocoran ✓
📖 Glosarium Teknis
- Torsi Pengencangan (T)
- Momen putar yang diterapkan pada baut selama pengencangan. Diukur dalam N·m (newton-meter) atau lb·ft (pound-feet).
- Gaya Beban Awal (F)
- Gaya tarik aksial pada baut setelah dikencangkan. Memastikan kompresi sambungan dan keandalan sambungan.
- Faktor K (Koefisien Torsi)
- Koefisien tak berdimensi yang menghubungkan torsi dan gaya: T = k × F × d. Bergantung pada gesekan ulir dan permukaan bantalan.
- Baja kering: 0,20
- Pelumasan oli: 0,16
- Gemuk molibdenum: 0,11
- PTFE/Teflon: 0,09
- Persentase Kekuatan Hasil
- Beban awal yang direkomendasikan sebagai persentase hasil:
- 75%: sambungan standar
- 85%: sambungan kritis
- 90%: aplikasi kedirgantaraan
- Sendi Keras
- Sambungan logam-ke-logam tanpa gasket. Relaksasi beban awal minimal.
- Sendi Lunak
- Sambungan dengan gasket atau seal. Relaksasi tipikal 10-20%, perlu dikencangkan ulang.
- Kunci Torsi
- Alat untuk kontrol torsi presisi. Tipe: tipe klik, tipe dial, digital.
- Benang Galling
- Kejang logam saat dikencangkan. Umum terjadi pada baja tahan karat. Membutuhkan pelumasan.
⚠️ Titik Keamanan Kritis
- Torsi yang berlebihan dapat merusak ulir atau mematahkan baut
- Torsi yang kurang dapat menyebabkan kegagalan sambungan dan kebocoran
- Selalu kalibrasi kunci torsi secara teratur
- Bersihkan ulir sebelum perakitan - kotoran mengubah gesekan
- Gunakan pelumas yang ditentukan - pelumas yang salah secara drastis mengubah faktor K
🎓 Praktik Terbaik
- Pola Pengencangan: Pola silang untuk 4 baut, pola bintang untuk 6-8 baut, spiral dari tengah untuk flensa
- Pengencangan Multi-Pass: Gunakan 2-3 lintasan untuk sambungan kritis (30% pertama, 70% kedua, 100% terakhir)
- Mark Bolts: Tandai kepala baut untuk mendeteksi kelonggaran secara visual
- Torsi ulang: Periksa torsi setelah 24 jam untuk sambungan yang lunak
- Dokumentasi: Rekam nilai torsi untuk rakitan kritis