Memahami Fungsi Transfer
Definisi: Apa itu Fungsi Transfer?
Fungsi transfer (juga disebut fungsi respons frekuensi atau FRF) adalah fungsi bernilai kompleks yang menggambarkan bagaimana sistem mekanis merespons gaya atau gerakan input sebagai fungsi frekuensi. Secara matematis, ini adalah rasio output getaran respons terhadap eksitasi input pada setiap frekuensi: H(f) = Output(f) / Input(f). Fungsi transfer berisi informasi besaran (seberapa besar sistem menguat atau melemah pada setiap frekuensi) dan fase informasi (penundaan waktu atau karakteristik resonansi).
Fungsi transfer merupakan hal yang fundamental untuk memahami dinamika mesin karena fungsi ini mencirikan karakteristik respons bawaan sistem—frekuensi alami, pembasahan, bentuk mode—terlepas dari gaya spesifik yang mungkin ada selama operasi. Mereka penting untuk analisis modal, prediksi modifikasi struktural, dan desain isolasi getaran.
Formulasi Matematika
Definisi Dasar
- H(f) = Y(f) / X(f)
- Dimana Y(f) = spektrum keluaran (respon)
- X(f) = spektrum masukan (eksitasi)
- Keduanya diukur secara bersamaan
Menggunakan Spektrum Silang
Untuk pengukuran yang bising:
- H(f) = Gxy(f) / Gxx(f)
- Gxy = spektrum silang antara input dan output
- Gxx = spektrum otomatis masukan
- Mengurangi bias dari kebisingan keluaran
- Metode standar dalam praktik
Komponen
- Besaran |H(f)|: Faktor amplifikasi pada setiap frekuensi
- Fase ∠H(f): Jeda fase antara keluaran dan masukan
- Bagian Nyata: Respons sefase
- Bagian Imajiner: Respon kuadratur
Arti Fisik
Interpretasi Besaran
- |H| > 1: Sistem menguat pada frekuensi ini (wilayah resonansi)
- |H| = 1: Output sama dengan input (netral)
- |H| < 1: Sistem melemah (isolasi, off-resonansi)
- Puncak: Terjadi pada frekuensi alami (resonansi)
- Tinggi Puncak: Terkait dengan redaman (puncak yang lebih tinggi = redaman yang lebih sedikit)
Interpretasi Fase
- 0 derajat: Output sefase dengan input (dikendalikan kekakuan, di bawah resonansi)
- 90°: Output tertinggal dari input sebanyak seperempat siklus (pada resonansi)
- 180 derajat: Output berlawanan dengan input (dikendalikan massa, di atas resonansi)
- Fase Melalui Resonansi: Karakteristik pergeseran 180° dari bawah ke atas
Metode Pengukuran
Pengujian Dampak (Uji Benturan)
Paling umum untuk mesin:
- Masukan: Pukulan palu yang diinstrumentasi (mengukur gaya)
- Keluaran: Akselerometer pada struktur (mengukur respons)
- Keuntungan: Cepat, sederhana, tidak ada peralatan khusus selain palu dan akselerometer
- Keterbatasan: Dampak tunggal = rata-rata terbatas, kualitas spektrum gaya
Pengujian Shaker
- Pengocok elektromagnetik yang terkontrol memberikan gaya
- Eksitasi acak, sinus tersapu, atau kicauan
- Kontrol gaya dan konten spektral yang sangat baik
- Standar emas tetapi membutuhkan peralatan pengocok
Pengukuran Operasional
- Gunakan gaya operasi sebagai input (menjalankan mesin)
- Kondisi operasi yang kurang terkontrol namun nyata
- Memerlukan identifikasi input (pengukuran gaya atau titik referensi)
Aplikasi
1. Analisis Modal
Mengidentifikasi frekuensi alami dan bentuk mode:
- Puncak dalam besaran fungsi transfer = frekuensi alami
- Fase melalui puncak mengkonfirmasi resonansi
- Lebar puncak menunjukkan redaman
- Beberapa titik pengukuran mengungkapkan bentuk mode
2. Diagnosis Resonansi
- Tentukan apakah frekuensi operasi mendekati frekuensi alami
- Menilai margin pemisahan
- Mengidentifikasi resonansi yang bermasalah
- Strategi modifikasi panduan
3. Desain Isolasi Getaran
- Memprediksi efektivitas isolator
- Fungsi transfer menunjukkan transmisi vs. frekuensi
- Frekuensi alami isolator terlihat sebagai puncak
- Di atas frekuensi isolator 2×, isolasi yang baik (|H| < 1)
4. Prediksi Modifikasi Struktural
- Memprediksi efek perubahan massa, kekakuan, atau redaman
- Perbandingan sebelum/sesudah memvalidasi modifikasi
- Optimalkan modifikasi melalui pemodelan
Interpretasi dalam Konteks Mesin
Sistem Bantalan Rotor
- Input: Gaya ketidakseimbangan pada rotor
- Output: Getaran bantalan
- Fungsi transfer menunjukkan bagaimana ketidakseimbangan menciptakan getaran
- Puncak pada kecepatan kritis
- Digunakan dalam analisis dinamika rotor
Transmisi Pondasi
- Input: Getaran rumah bantalan
- Output: Getaran pondasi atau lantai
- Menunjukkan jalur transmisi getaran
- Mengidentifikasi frekuensi transmisi yang bermasalah
- Panduan isolasi atau pengerasan
Hubungan dengan Fungsi Lainnya
Fungsi Transfer vs. Respons Frekuensi
- Istilah yang sering digunakan secara bergantian
- Fungsi Respon Frekuensi (FRF) sama dengan fungsi transfer dalam konteks getaran
- Keduanya menggambarkan respons sistem vs. frekuensi
Fungsi Transfer dan Koherensi
- Koherensi memvalidasi kualitas fungsi transfer
- Koherensi tinggi (>0,9) = fungsi transfer yang andal
- Koherensi rendah = pengukuran buruk atau gangguan tidak berkorelasi
- Selalu periksa koherensi saat menggunakan fungsi transfer
Fungsi transfer merupakan alat analisis canggih yang mengkarakterisasi dinamika sistem mekanis melalui hubungan fundamental antara masukan dan keluaran. Memahami pengukuran, interpretasi, dan penerapan fungsi transfer—terutama mengenali resonansi dari puncak magnitudo dan transisi fase—memungkinkan analisis modal, diagnosis resonansi, prediksi modifikasi struktural, dan analisis transmisi getaran komprehensif yang penting bagi dinamika permesinan tingkat lanjut dan pengendalian getaran.