Apa itu Perawatan Berbasis Kondisi (CBM)? • Penyeimbang portabel, penganalisis getaran "Balanset" untuk penghancur penyeimbang dinamis, kipas, mulcher, auger pada mesin pemanen, poros, sentrifus, turbin, dan banyak rotor lainnya. Apa itu Perawatan Berbasis Kondisi (CBM)? • Penyeimbang portabel, penganalisis getaran "Balanset" untuk penghancur penyeimbang dinamis, kipas, mulcher, auger pada mesin pemanen, poros, sentrifus, turbin, dan banyak rotor lainnya.

Memahami Perawatan Berbasis Kondisi (CBM)

1. Definisi: Apa itu Pemeliharaan Berbasis Kondisi?

Pemeliharaan Berbasis Kondisi (CBM) adalah strategi pemeliharaan yang melibatkan pemantauan kondisi aktual suatu aset untuk menentukan pemeliharaan apa yang perlu dilakukan dan kapan. CBM menetapkan bahwa pemeliharaan hanya boleh dilakukan ketika indikator tertentu menunjukkan bukti penurunan kinerja atau kegagalan yang akan datang. Ini merupakan pergeseran dari pemeliharaan tradisional berbasis jadwal ke model perbaikan "tepat waktu".

Pendekatan ini bergantung pada kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data waktu nyata atau berkala dari peralatan. Pemantauan getaran adalah salah satu teknologi paling kuat dan paling banyak digunakan untuk menerapkan strategi CBM.

2. CBM vs. Strategi Pemeliharaan Lainnya

Untuk memahami CBM, ada baiknya membandingkannya dengan filosofi pemeliharaan umum lainnya:

  • Pemeliharaan Reaktif (“Jalankan hingga Gagal”): Ini adalah strategi paling sederhana. Perawatan hanya dilakukan ketika mesin rusak. Pendekatan ini sangat mengganggu, mahal karena waktu henti yang tidak direncanakan dan kerusakan sekunder, serta dapat menimbulkan bahaya keselamatan yang signifikan.
  • Pemeliharaan Preventif (atau Berbasis Waktu): Perawatan dilakukan secara berkala dan terjadwal (misalnya, "perbaikan pompa ini setiap 12 bulan") terlepas dari kondisi aktual mesin. Meskipun lebih baik daripada perawatan reaktif, hal ini dapat menyebabkan pekerjaan yang tidak perlu pada mesin yang sehat dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan "kematian bayi" akibat perbaikan yang salah.
  • Pemeliharaan Prediktif (PdM): Ini adalah bentuk CBM yang lebih canggih. CBM tidak hanya menggunakan data pemantauan kondisi untuk mendeteksi kerusakan, tetapi juga untuk memperkirakan *kapan* kerusakan akan berkembang menjadi kegagalan. Hal ini memungkinkan perencanaan kegiatan pemeliharaan yang lebih presisi. Analisis getaran adalah teknologi inti PdM.
  • Pemeliharaan Proaktif: Ini adalah strategi paling canggih. Strategi ini menggunakan data pemantauan kondisi tidak hanya untuk menemukan dan memprediksi kegagalan, tetapi juga untuk melakukan analisis akar penyebab kegagalan dan menghilangkan kondisi mendasar yang menyebabkan kegagalan (misalnya, menggunakan penyelarasan laser untuk mencegah kegagalan bantalan di masa mendatang akibat kesalahan penyelarasan).

CBM adalah strategi dasar yang memungkinkan pemeliharaan prediktif dan proaktif.

3. Peran Pemantauan Kondisi

CBM mustahil dilakukan tanpa data. CBM bergantung pada serangkaian teknologi yang dikenal sebagai pemantauan kondisi:

  • Analisis Getaran: Teknologi paling serbaguna, digunakan untuk mendeteksi kerusakan mekanis seperti ketidakseimbangan, ketidaksejajaran, kerusakan bantalan, dan masalah roda gigi.
  • Analisis Minyak (Tribologi): Menganalisis sifat pelumas dan kontaminan untuk menilai kondisi oli dan mesin.
  • Termografi Inframerah: Menggunakan kamera termal untuk mendeteksi titik panas yang dapat mengindikasikan masalah kelistrikan, masalah pelumasan, atau kelainan proses.
  • Ultrasonik: Mendeteksi suara frekuensi tinggi untuk menemukan kebocoran udara bertekanan, lengkung listrik, dan kerusakan bantalan tahap awal.
  • Analisis Arus Motor: Menganalisis tanda kelistrikan motor untuk mendeteksi kerusakan pada batang rotor dan belitan stator.

4. Manfaat CBM

Penerapan program CBM yang sukses memberikan manfaat yang signifikan:

  • Mengurangi Biaya Pemeliharaan: Dengan menghilangkan pemeliharaan preventif yang tidak diperlukan dan mengurangi biaya kegagalan besar, CBM secara signifikan menurunkan anggaran pemeliharaan keseluruhan.
  • Peningkatan Ketersediaan Aset: Meminimalkan waktu henti yang tidak direncanakan dan mengoptimalkan jendela pemeliharaan yang direncanakan berarti peralatan tersedia untuk beroperasi dalam persentase waktu yang lebih besar.
  • Peningkatan Keamanan: CBM memberikan peringatan dini terhadap kegagalan yang berpotensi membahayakan, sehingga peralatan dapat dihentikan penggunaannya sebelum menjadi bahaya.
  • Perpanjangan Umur Aset: Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sejak dini, masa pakai mesin dapat diperpanjang secara signifikan.

← Kembali ke Indeks Utama

id_IDID
WhatsApp